SEMINAR PARENTING NUBUWAH
KAMIS,19 FEBRUARI 2015 | Surakarta
Pembicara 1 : ust. Syihabudin Am Al
Hafidz
1.
Seseorang
itu mulia karena Al-Quran “Sesungguhnya Allah akan mengangkat kemuliaan dengan
kitab (Al-Quran), dan menghinakannya dengan yang lain”.
2.
Allah
sudah menegaskan bahwa prospek manusia itu sudah jelas
a.
Ruhani,
yaitu janji dan kemuliaan yang akan diberikan oleh Allah
b.
Mendapatkan
4 keberkahan
i.
Seseorang
yang awalnya hiperaktif, berubah menjadi tidak
ii.
Menjadi
seorang yang penyayang
iii.
Diiringi
malaiat (diibaratkan anak akan 300xlebih cerdas)
iv.
Dan
Allah akan menyebut namanya kepada para malaikat
c.
Menguatkan
ingatan, karena orang menjadi lupa karena syaiton
d.
Pembebasan
dari syaiton
e.
Menjadi
teliti
f.
Mampu
memenegeman waktu
g.
Dalam
hal seni, jiwanya menjadi bercahaya
h.
Dalam
sosiologi, lebih mudah bermasyarakat
i.
Kecintaan
orang terhadap para penghafal
Pembicara 2 : ust. Budi Ashari Lc.
1.
Diawali
dengan kisah Ashim bin Umar yang menikah dengan gadis penjual susu, ust.Budi
menelusuri sejarah itu pada pihak Ashim, saat menikah Ashim masih sangat muda,
dan setelah menikah selama 1 bulan Ashim masih diberi subsidi oleh Umar.
Kemudian Asim dipanggil ayahnya dan subsidi yang diberikan Umar dicabut. Namun
Umar sudah menyiapkan solusi yaitu kebun Umar disuruh menjualnya lalu disuruh
mendatangi saudaranya yang berdagang untuk belajar berdagang. Dalam hal ini
Asim yang masih muda sudah mampu menanggung beban syari’at.
2.
Masalah
dunia pendidikan ini yang paling dasar yaitu yang bermasalah literatur
ataurujukan. Bahwa saat ini kebanyakan pendidikan mengacu pada konsep dan teori
pendidikan barat yang umurnya masih sangat muda. Yang kedua konsep orang tua
dahulu lebih sesuai syariat islam daripada orang tua saat ini.
3.
Kebanyakan
saat ini pendidikan mengacu pada “pendidikan modern” namun hasilnya tidak
mencerminkan sopan santun pada diri anak.
4.
Yang
penting digarisbawahi bahwa “tidak ada pendidikan berhasil sebelum memuliakan
ahli ilmu”. Karena saat ini banyak pendidik yang direndahkan oleh anak maupun
orang tua, seperti orang tua protes saat anaknya diberi nilai jelek atau
dihukum.
5.
Kisah
pemuliaan ahli ilmu di zaaman khalifah Harun Ar-Rasyid, putra khalifah sat
selesai dari majelis ilmu, mereka berebutan menyiapkan sandal gurunya, sampai
mereka membaginya satu-satu. Sang guru merasa tidak nyaman sehingga melaporkan
pada khalifah, sang khalifah hanya membiarkannya anak-anaknya seperti itu
karena itu bentuk memuliakan auhli ilmu.
6.
Jika
orang-orang beranggapan konsep barat benar maka islam jauh lebih benar
7.
Salah
satu kesalahan “pendidikan modern”mereka meletakkan kitab berada pada urutan ke
3, maksudnya ketika rujukan ke 1 dan ke 2 tidak ada maka baru mencari rujukan
pada kitab. Dan hal seperti itu dimanakah letak kebenarannya.
8.
Menurut
penelitian As-sama’ dan Al-Bashor selalu beriringan dan yang pertama selalu
As-Sama’. Menandakan bahwa proses belajar Al-Quran pada anak diawali dengan
mendengar yaitu menghafalnya baru seletah itu melihat dengan membacanya.
9.
Konsep
kebaikan ada ilmunya dan ada urutannya, saat ini kesalahan yang terjadi saat
anak SD anak baru belajar huruf hijaiyah kira-kira 10 tahun baru bisa fasih,dan
mulai menghafal. Padahal para ulama dahulu umur 10 tahun sudah hafal 30 jus
bahkan ada yang umur 7 tahun.
10.
Standart
untuk anak diajari tahfidzul Quran yaitu umur 5 tahun, jadi orang tua tidak
perlu terburu-buru dalam hal ini. Namun kisah dalam Al-Quran yaitu anbi yahya
mulai belajar kitab sejak usia 3 tahun, hal itu karana sudah ada kesiapan dalam
diri beliau untu belajar kitab. Saat beliau diajak bermain oleh temannya Nabi
Yahya menjawab “ Bukan untuk bermain aku diciptakan”.
11.
Dalam
kutab Al-fatih anak mengambil target 7-14 tahun untuk menghafal Al-Quran,
terget itu berdasarkan para ulama yang sudah hafal Al-Quran pada usia tersebut
misalnya saja Imam Syafi’i yang hafal Al-Quran usia 7 tahun. Dan umur 14 tahun
diambil karena usia itu usia sebelum baligh, zaman dahulu anak baligh usia 15
tahun.
12.
Kutab
Al-Fatih target awal ¼ Al-Quran
13.
Setelah
umur 14 tahun baru dimasuki ilmu-ilmu yang lain, dan targetnya umur 20 tahu
sudah menjadi orang besar.
14.
Dan
yang perlu ditekankan jangan terburu-buru dalam mengajarkan Al-Quran ada
tahapannya, yaitu
a.
Iman
b.
Tashkiyatun
Nafs
c.
Ilmu
Al-Quran
d.
Ilmu
hikmah (As-Sunnah)
Pada
masa Rasulullah saw, sahabat dan tabi’in urutan diatas diterapkan, namun masa
tabiuttabi’in iman dan Al-Quran tetap ada hanya saja urutannya terbalik,
Al-Quran dahulu baru iman.
15.
Dan
untuk hari ini umat islam jatuh karena iman dan Al-Quran tidak ada.
16.
Saat
suatu sistem yang buruk ditutup maka harus ada konsep / sistem yang menggantikannya.
17.
Dan
yang perlu titekankan kapan seseorang belajar ilmu tentang matematika,biologi
dan ilmu-ilmu lain? Jawabannya setelah keempat urutan ilmu diatas sudah
dipelajari. Dan keempat ilmu ini tidak boleh digeser atau dikesampingkan.
18.
“Kembali
pda islam bukan menulisi baju dengan nama Allah atau sejenisnya, tetapi dengan
mengisi sistem islam pada diri kita”
19.
Dalam
menerapkan kurikulum kita aslinya sudah memiliki sumber tinggal menyalinnya
saja dan dibawa untuk hari ini, misal dalam islam ada kitab Al Furusyiyah
karangan Ibnu Qayim, dalam kitab ini berisi tentang olahraga. Kita tinggal
menjiplaknya.
20.
Parenting
Nubuwah
a.
Iman
qoblal Quran
b.
Penyampaian
kisah untuk pembinaan karakter
c.
Usia
3-14 tahun diperbanyak talqin
d.
e.
Langsung
digarap oleh profesor-profesor
f.
Tidak
ada yang namanya bermain dan bersenang-senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar