Senin, 01 Juni 2015

Artikel Pendidikan Parenting

SEMINAR PARENTING NUBUWAH

KAMIS,19 FEBRUARI 2015 | Surakarta

Pembicara 1 : ust. Syihabudin Am Al Hafidz

1.      Seseorang itu mulia karena Al-Quran “Sesungguhnya Allah akan mengangkat kemuliaan dengan kitab (Al-Quran), dan menghinakannya dengan yang lain”.
2.      Allah sudah menegaskan bahwa prospek manusia itu sudah jelas
3.      Metamorfose menghafalAl-Quran
a.       Ruhani, yaitu janji dan kemuliaan yang akan diberikan oleh Allah
b.      Mendapatkan 4 keberkahan
                                                              i.      Seseorang yang awalnya hiperaktif, berubah menjadi tidak
                                                            ii.      Menjadi seorang yang penyayang
                                                          iii.      Diiringi malaiat (diibaratkan anak akan 300xlebih cerdas)
                                                          iv.      Dan Allah akan menyebut namanya kepada para malaikat
c.       Menguatkan ingatan, karena orang menjadi lupa karena syaiton
d.      Pembebasan dari syaiton
e.       Menjadi teliti
f.       Mampu memenegeman waktu
g.      Dalam hal seni, jiwanya menjadi bercahaya
h.      Dalam sosiologi, lebih mudah bermasyarakat
i.        Kecintaan orang terhadap para penghafal


Pembicara 2 : ust. Budi Ashari Lc.

1.      Diawali dengan kisah Ashim bin Umar yang menikah dengan gadis penjual susu, ust.Budi menelusuri sejarah itu pada pihak Ashim, saat menikah Ashim masih sangat muda, dan setelah menikah selama 1 bulan Ashim masih diberi subsidi oleh Umar. Kemudian Asim dipanggil ayahnya dan subsidi yang diberikan Umar dicabut. Namun Umar sudah menyiapkan solusi yaitu kebun Umar disuruh menjualnya lalu disuruh mendatangi saudaranya yang berdagang untuk belajar berdagang. Dalam hal ini Asim yang masih muda sudah mampu menanggung beban syari’at.
2.      Masalah dunia pendidikan ini yang paling dasar yaitu yang bermasalah literatur ataurujukan. Bahwa saat ini kebanyakan pendidikan mengacu pada konsep dan teori pendidikan barat yang umurnya masih sangat muda. Yang kedua konsep orang tua dahulu lebih sesuai syariat islam daripada orang tua saat ini.
3.      Kebanyakan saat ini pendidikan mengacu pada “pendidikan modern” namun hasilnya tidak mencerminkan sopan santun pada diri anak.
4.      Yang penting digarisbawahi bahwa “tidak ada pendidikan berhasil sebelum memuliakan ahli ilmu”. Karena saat ini banyak pendidik yang direndahkan oleh anak maupun orang tua, seperti orang tua protes saat anaknya diberi nilai jelek atau dihukum.
5.      Kisah pemuliaan ahli ilmu di zaaman khalifah Harun Ar-Rasyid, putra khalifah sat selesai dari majelis ilmu, mereka berebutan menyiapkan sandal gurunya, sampai mereka membaginya satu-satu. Sang guru merasa tidak nyaman sehingga melaporkan pada khalifah, sang khalifah hanya membiarkannya anak-anaknya seperti itu karena itu bentuk memuliakan auhli ilmu.
6.      Jika orang-orang beranggapan konsep barat benar maka islam jauh lebih benar
7.      Salah satu kesalahan “pendidikan modern”mereka meletakkan kitab berada pada urutan ke 3, maksudnya ketika rujukan ke 1 dan ke 2 tidak ada maka baru mencari rujukan pada kitab. Dan hal seperti itu dimanakah letak kebenarannya.
8.      Menurut penelitian As-sama’ dan Al-Bashor selalu beriringan dan yang pertama selalu As-Sama’. Menandakan bahwa proses belajar Al-Quran pada anak diawali dengan mendengar yaitu menghafalnya baru seletah itu melihat dengan membacanya.
9.      Konsep kebaikan ada ilmunya dan ada urutannya, saat ini kesalahan yang terjadi saat anak SD anak baru belajar huruf hijaiyah kira-kira 10 tahun baru bisa fasih,dan mulai menghafal. Padahal para ulama dahulu umur 10 tahun sudah hafal 30 jus bahkan ada yang umur 7 tahun.
10.  Standart untuk anak diajari tahfidzul Quran yaitu umur 5 tahun, jadi orang tua tidak perlu terburu-buru dalam hal ini. Namun kisah dalam Al-Quran yaitu anbi yahya mulai belajar kitab sejak usia 3 tahun, hal itu karana sudah ada kesiapan dalam diri beliau untu belajar kitab. Saat beliau diajak bermain oleh temannya Nabi Yahya menjawab “ Bukan untuk bermain aku diciptakan”.
11.  Dalam kutab Al-fatih anak mengambil target 7-14 tahun untuk menghafal Al-Quran, terget itu berdasarkan para ulama yang sudah hafal Al-Quran pada usia tersebut misalnya saja Imam Syafi’i yang hafal Al-Quran usia 7 tahun. Dan umur 14 tahun diambil karena usia itu usia sebelum baligh, zaman dahulu anak baligh usia 15 tahun.
12.  Kutab Al-Fatih target awal ¼ Al-Quran
13.  Setelah umur 14 tahun baru dimasuki ilmu-ilmu yang lain, dan targetnya umur 20 tahu sudah menjadi orang besar.
14.  Dan yang perlu ditekankan jangan terburu-buru dalam mengajarkan Al-Quran ada tahapannya, yaitu
a.       Iman
b.      Tashkiyatun Nafs
c.       Ilmu Al-Quran
d.      Ilmu hikmah (As-Sunnah)
Pada masa Rasulullah saw, sahabat dan tabi’in urutan diatas diterapkan, namun masa tabiuttabi’in iman dan Al-Quran tetap ada hanya saja urutannya terbalik, Al-Quran dahulu baru iman.
15.  Dan untuk hari ini umat islam jatuh karena iman dan Al-Quran tidak ada.
16.  Saat suatu sistem yang buruk ditutup maka harus ada konsep / sistem yang menggantikannya.
17.  Dan yang perlu titekankan kapan seseorang belajar ilmu tentang matematika,biologi dan ilmu-ilmu lain? Jawabannya setelah keempat urutan ilmu diatas sudah dipelajari. Dan keempat ilmu ini tidak boleh digeser atau dikesampingkan.
18.  “Kembali pda islam bukan menulisi baju dengan nama Allah atau sejenisnya, tetapi dengan mengisi sistem islam pada diri kita”
19.  Dalam menerapkan kurikulum kita aslinya sudah memiliki sumber tinggal menyalinnya saja dan dibawa untuk hari ini, misal dalam islam ada kitab Al Furusyiyah karangan Ibnu Qayim, dalam kitab ini berisi tentang olahraga. Kita tinggal menjiplaknya.
20.  Parenting Nubuwah
a.       Iman qoblal Quran
b.      Penyampaian kisah untuk pembinaan karakter
c.       Usia 3-14 tahun diperbanyak talqin
d.       
e.       Langsung digarap oleh profesor-profesor
f.       Tidak ada yang namanya bermain dan bersenang-senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar